Kamis, 27 Juni 2019

Geografi Dalam Kehidupan Manusia


Geografi Dalam Kehidupan Manusia


1.     Menjelaskan Penyebaran Makhluk Hidup
Dalam melihat penyebaran makhluk makhluk hidup di muka bumi, fakta besar pertama yang mencolok adalah bahwa baik kemiripan maupun ketidakmiripan penghuni berbagai kawasan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya menurut kondisi kondisi iklim dan fisik lainnya. Akhir akhir ini, hampir, setiap penulis yang telah menyelidiki topik ini telah sampai pada kesimpulan tersebut. Penulis sepakat bahwa salah satu dari pembagian fundamental dari penyebaran geografis adalah antara dunia baru dan dunia lama. Namun jikat kita menjelajahi benua Amerika yang luas itu, dari bagian tengah Amerika Serikat sampai ujung selatannya, kita menjumpai kondisi kondisi yang sangat beraneka ragam yaitu daerah daerah lembab, lautan pasir gersang, gunung tinggi, daratan daratan rumput, hutan hutan, rawa rawa, danau, sungai sungai besar dalam berbagai temperature. Hampir tidak ada iklam atau kondisi di dunia lama yang tidak dapat disejajarkan dengan yang ada di dunia baru, setidaknya sedekat yang dibutuhkan spesies yang sama pada umumnya.
2.     Membedakan Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
Pembagian Iklim di Indonesia berdasarkan posisi lintang astronomis yaitu di klasifikasikan atas 4 macam :
a.     Daerah Iklim Tropis
Daerah ini di antara garis lintang 23,5 o LU sampai dengan  23,5 o LS.
b.     Daerah Iklim Subtropis
Daerah ini terletak di atas lintang 23,5 o LU/LS sampai dengan 23,5 o LU/LS.
c.      Daerah Iklim Sedang
Derah ini terletak di atsa lintang 35o LU/LS sampai dengan 66,5o LU/LS.
d.     Daerah Iklim Kutub
Daerah ini terletak di atas lintang 66,5o LU/LS sampai dengan 90o LU/LS.
Kepulauan Indonesia terletak antara 6o LU – 11o  LS dan 95o BT – 141o BT. Dari letak astronomis tersebut dapatlah ditentukan wilayah Indonesia berada di daerah iklim tropis (lintang 23,5 o LU sampai dengan  23,5 o LS). Namun, jenis iklim tropis Indonesia tidak lepas dari pengaruh lingkungan sekitarnya (letak geografis). Pengaruh dari letak geografis tersebut menyebabkan wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angina musim. Akibatnya Indonesia mengalami dua perubahan musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

3.     Menyebutkan Pembagian Wilayah dengan Penyebaran Binatangnya
Penyebaran keanekaragaman hayati Indonesia khususnya hewan sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (benua Australia) dan kawasan barat (benua Asia).
Penyebaran ini telat diteliti oleh Alfred Rusell Wallace seorang ahli zoologi dari inggris dan seorang ilmuwan ahli zoologi  dari Jerman yaitu Weber. Perbedaannya, Wallace mengamati hewan di bagian barat Indoensia, sedangkan Weber mengamati di bagian timur Indonesia. Bagian barat diamati meliputi Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Adapun bagian timur Indonesia terdiri dari Sulawesi, Papua dan pula di sebelah timur.
Dari pengamatan kedua ahli zoologi itu tersebut, terdapat pembagian penyebaran hewan di bagian barat dan timur. Hal ini ditunjukkan dengan dibuatnya garis pemisah abstrak, yaitu garis Wallace dan garis Weber. Pembagian penyebaran hewan tersebut menimbulkan adanya hewan peralihan. Daerah peralihan ini meliputi sebagian Sulawesi dan Nusa Tenggara bagian Tengah.
Selain berdasarkan penyebarannya, keanekaragaman hewan di Indonesia dapat diamati berdasarkan jenis dan pengklasifikasian hewannya. Berikut adalah pembagian keanekaragaman hewan berdasarkan pada persebarannya dan jenisnya.
a.     Keanekaragaman hewan di Indonesia berdasarkan pola persebarannya
Persebaran keanekaraganan hewan di Indonesia dibagi kedalam 3 wilayah. Pembagiannya sebagai berikut.
1.     Hewan di Kawasan Barat Indonesia
Hewan di kawasan barat Indonesia meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Di daerah tersebut banyak hewan endemik yang khas hidup di setiap daerahnya. Contohnya harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae), macan kumbang (panther pardus), orangutan (pongo pygmaeus), badak jawa bercula satu (rhinoceros sandaicus), dan bekantan (nasalis larvatus).

2.     Hewan di Kawasan Timur Indonesia
Kawasan timur Indonesia ini meliputi Papua, kepulauan Aru, dan pulau – pulau lainnya yang ada di daerah timur. Adapaun contoh hewan endemic yang tersebar di bagian timur Indonesia adalah monyet hitam (macaca nigra), kadal berjumbai (chalmydosaurus kingii), maleo (macrocephalon maleo), dan burung merak (pavo cristatus).

3.     Hewan di Kawasan Peralihan
Hewan di kawasan peralihan meliputi bagian Sulawesi dan Nusa Tenggara Tengah. Karakteristik hewan yang hidup di kawasan tersebut yaitu terdapat jenis hewan yang terdapat di kawsasan barat dan timur. Contoh hewan yang hidup di daerah peralihan adalah babi rusa (babyroussa babyrussa), kuskus (phalanger sp), dan anoa (anoa quarlesi).


Sumber :
Supriatna, N., Ruhimat, M., Kosim. (2007). Ilmu pengetahuan sosial untuk kelas viii. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Firmansyah, R., Mawardi, A., Riandi, U. (2009). Mudah dan aktif belajar biologi 1 kelas 10. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Darwin, C. (2003). The origin of spesies. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.