Jumat, 20 Maret 2020

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET


PENGARUH NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET 





Tugas 3 : Contoh Kasus Dampak Negatif dari Internet

Contoh Kasus :

Anak-anak generasi muda saat ini adalah anak yang lahir di tengah perkembangan teknologi (digital native). Tidak mengherankan ketika anak di bawah umur sudah akrab dengan gadget maupun dunia maya. Tidak dipungkiri, perkembangan dunia internet juga membawa sisi positif. Tetapi sisi negatifnya, banyak pengaruh yang diberikan terhadap generasi muda dari internet, salah satunya adalah kejahatan di dunia maya.

Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap 6 kasus kejahatan di dunia maya yang melibatkan anak di bawah umur selama periode Mei 2016. Dalam kasus ini, ada beberapa anak di bawah umur yang merupakan pelaku kejahatan."Ada 6 kasus yang diungkap tim Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya selama kurun Mei 2016. Yang mana dari 6 kasus ini ada anak yang sebagai korban dan ada pula yang menjadi pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Keenam kasus itu adalah perkara hacking Instagram, pornografi, penipuan online, penghasutan via Facebook, pengancaman bom hingga prostitusi online. "Dari 6 kasus ini ada 5 orang anak di bawah umur sebagai pelaku dan 2 orang anak di bawah umur sebagai korban," imbuhnya.

Salah satu contoh kasus yakni perkara hacking Instagram milik VB (20), anak dari seorang artis Ibu Kota yang dilakukan oleh seorang pelajar SMA yang masih berusia 17 tahun. Pelaku meretas akun Instagram VA, kemudian menawarkan akan mengembalikan akun korban seperti sedia kala dengan meminta imbalan sejumlah uang.
"Pelaku ini termasuk pintar. Dia mempelajari cara-cara meretas akun Instagram melalui internet," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran. Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hengki Haryadi menambahkan kejahatan via internet lainnya yang melibatkan anak usia 17 tahun yakni perkara pornografi. Pelaku menyebarkan foto-foto telanjang anak perempuan di bawah umur melalayi situs www.supersexxxxxx.com.

"Akibat perbuatan pelaku ini, korban sampai dikeluarkan dari sekolahnya karena ada foto korban yang mengenakan seragam sekolah dan tersebar di situs porno sehingga diketahui oleh pihak sekolah," tambahnya. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan anak muda generasi penerus bangsa. Untuk mengantisipasi hal itu, Polda Metro Jaya terus berupaya melakukan patroli di dunia maya serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs konten pornografi.


Analisis Kasus
Dari kasus di atas dapat di analisis dan di kaitkan dengan teori psikologi dari Maria Montessori meyakini bahwa masalah mental merupakan masalah yang berkaitan dengan pedagogik. Maria Montessori menggambarkan idenya bagaimana ia menghandel dan mendidik anak berdasarkan observasinya dari tahap-tahap perkembangan yang berbeda dan budaya yang berbeda.Menurut Montessori, pendidikan anak harus sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Dia meyakini bahwa anak-anak mengalami kemajuanmelalui serangkaian tahap perkembangan, masing-masing tahap memerlukan jenis pembelajaran yang dirancang secara tepat dan spesifik.
Pada dasarnya pembelajaran seorang anak berbeda dengan orang
dewasa. Maria Montessori menyebutnya sebagai The Absorbent Mind atau pikiran yang mudah menyerap. Kemampuan unik ini terjadi selama sejak lahir hingga usia 6 tahun. Ia mengamati bahwasannya sejak masa bayi anak menyerap pengalaman dari lingkungan sekitarnya melalui semua
inderanya kemudian diolah melalui otak. Melalui proses penyerapan seperti ini, pikiran benar-benar terbentuk. Oleh karena itu, anak secara langsung mengasimilasi lingkungan fisik dan sosial tempat ia berbaur, dan secara simultan mengembangkan kekuatan mental bawaannya.



Sumber :



PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET


PENGARUH POSITIF PENGGUNAAN INTERNET 



Tugas 2 : Contoh Kasus Dampak Positif  dari Internet

Contoh Kasus :
Salah satu contoh dampak positifnya. Penggunaan internet di SMKN 1 Purwodadi di sekolah itu telah terintegrasi pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital (Siskomdig).Bahkan SMKN 1 Purwodadi saat ini telah menerapkan teknologi internet sebagai bagian dari sarana pendidikannya.Seperti e-learning dan perpustakaan online.

Dampak positif itu sangat banyak bermanfaat bagi pembelajaran. Terutama dalam mendapatkan bahan ajar dan penggunaan e-learning, serta pemanfaatan ulangan online yang dapat dilakukan hanya menggunakan smartphone atau tablet, tanpa harus di depan komputer maupun laptop. Selain bermanfaat dalam pembelajaran, teknologi informasi juga mempermudah dalam mengakses informasi, mempermudah pertukaran informasi, bahkan dapat menyimpan file tanpa harus membawa flashdisk atau hardisk, yaitu menggunakan google drive.

Analisis Kasus
Persepsi adalah suatu proses dengan cara apa seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan (Herlan dan Yono 2013)” . “Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins 2008).
Menurut Martina (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya 1) faktor personal dengan indikator berupa sikap, motivasi, kepercayaan, pengalaman dan pengharapan 2) faktor situasional dengan indikator berupa waktu, keadaan sosial dan tempat kerja.
Persepsi seseorang itu ada yang merasa teknologi baru sangat bermanfaat terhadap aktivitasnya sehari hari. Persepsi seseorang terhadap minat seseorang dalam menggunakan teknologi dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1) Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan keyakinan seseorang ketika menggunakan teknologi dapat memberikan manfaat dan hasil yang bagus, 2) Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) merupakan keyakinan seseorang ketika menggunakan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami sehingga pengguna tidak merasa berat ketika ada teknologi baru (Mulyana 2005).


Sumber :



Jumat, 13 Maret 2020


Keterkaitan Antara Psikologi dan Teknologi Informasi


Pengertian Psikologi
Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologiini berasal dari perkataan psyche yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu, perkataan psikologi sering diartikan atau diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan'tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa.

Pengertian Teknologi Informasi
Kata Teknologi bermakna pegembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan – persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari hari. Teknologi merupakan hasil pikiran manusia untuk mengembangkan tata cara sistem tertentu dan menyelesaikan persoalan dalam hidupnya.
Kata Informasi dapat diartikan berita yang mengandung maksud tertentu. Manusia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang selalu ingin dibagikan kepada orang lain. Pengalaman atau pengetahuan yang dikomunikasikan kepada orang lain tersebut merupakan pesan atau informasi.
Dari dua kata tersebut dapat disimpulkan pengertian teknologi informasi adalah tata cara atau sistem yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Keterkaitan psikologi dengan teknologi informasi
Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pergeseran antara hubungan manusia dengan teknologi, yaitu ketika sebuah kondisi dimana manusia menjadi tergantung pada teknologi mulai terbentuk. Dengan demikian, perkembangan teknologi tersebut kemudian mempengaruhi rancangan sistem yang harus dapat membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
Sebelum sistem dirancang, maka terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan interaksi dan perancangan itu sendiri mengenai pengaruhnya terhadap nilai-nilai manusia (user) sebagai makhluk individu dan sosial. Hal ini berdampak juga dalam kehidupan manusia. Belum ada kajian yang sistimatik mengenai dampak dari teknologi internet dan permainan elektronik terhadap berbagai dimensi psikologi kehidupan manusia. Beberapa contohnya sebagai berikut :

1.      Perbedaan Kepribadian Pria dan Wanita
Terjadi persamaan kedudukan diantara kedua gender. Sudah menjalankan era modernisasi dengan tidak membedakan status berdasarkan jenis kelamin.
2.      Perkembangan Kognitif
Manusia lebih mudah untuk menambah atau mendapatkan informasi dengan media perantara internet. Terdapat bebrbagai informasi yang berbasis pengetahuan sehingga banyak membantu pengetahuan kognitif agar terus dapat berkembang.
3.      Kecemasan Teknologi
Kecenderungan susah berhenti dan akhirnya kecanduan (Internet Addiction Disorder/IAD). Jika kita sudah sulit mengkontrol, maka akan semakin banyak yang terabaikan. seorang psikiater dari New York university, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.
4.      Pola Interaksi Antar Manusia
Interaksi dengan dunia luar terganggu(agak sulit berkomunikasi), misalnya seseorang yang tidak dapat berinteraksi langsung (bertatap muka) dengan baik(cenderung pemalu), akan lebih nyaman menggunakan layanan internet, seperti YM, chatting, situs jejaring sosial, dll.
5.      Kerahasiaan Alat Tes Terancam
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari masalah ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.


Sumber : 
http://sumberilmupsikologi.blogspot.com/2015/12/definisi-psikologi.html
Maryono, Y., Istiana P . (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta : Yudistira.