Geografi
Dalam Kehidupan Manusia
1.
Menjelaskan
Penyebaran Makhluk Hidup
Dalam
melihat penyebaran makhluk makhluk hidup di muka bumi, fakta besar pertama yang
mencolok adalah bahwa baik kemiripan maupun ketidakmiripan penghuni berbagai
kawasan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya menurut kondisi kondisi iklim dan
fisik lainnya. Akhir akhir ini, hampir, setiap penulis yang telah menyelidiki
topik ini telah sampai pada kesimpulan tersebut. Penulis sepakat bahwa salah
satu dari pembagian fundamental dari penyebaran geografis adalah antara dunia
baru dan dunia lama. Namun jikat kita menjelajahi benua Amerika yang luas itu,
dari bagian tengah Amerika Serikat sampai ujung selatannya, kita menjumpai
kondisi kondisi yang sangat beraneka ragam yaitu daerah daerah lembab, lautan
pasir gersang, gunung tinggi, daratan daratan rumput, hutan hutan, rawa rawa,
danau, sungai sungai besar dalam berbagai temperature. Hampir tidak ada iklam
atau kondisi di dunia lama yang tidak dapat disejajarkan dengan yang ada di
dunia baru, setidaknya sedekat yang dibutuhkan spesies yang sama pada umumnya.
2. Membedakan Pembagian Wilayah
Berdasarkan Iklim
Pembagian
Iklim di Indonesia berdasarkan posisi lintang astronomis yaitu di
klasifikasikan atas 4 macam :
a.
Daerah Iklim Tropis
Daerah
ini di antara garis lintang 23,5 o LU sampai dengan 23,5 o LS.
b.
Daerah Iklim Subtropis
Daerah
ini terletak di atas lintang 23,5 o LU/LS sampai dengan 23,5 o
LU/LS.
c.
Daerah Iklim Sedang
Derah
ini terletak di atsa lintang 35o LU/LS sampai dengan 66,5o
LU/LS.
d.
Daerah Iklim Kutub
Daerah
ini terletak di atas lintang 66,5o LU/LS sampai dengan 90o
LU/LS.
Kepulauan
Indonesia terletak antara 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT.
Dari letak astronomis tersebut dapatlah ditentukan wilayah Indonesia berada di
daerah iklim tropis (lintang 23,5 o LU sampai dengan 23,5 o LS). Namun, jenis iklim
tropis Indonesia tidak lepas dari pengaruh lingkungan sekitarnya (letak
geografis). Pengaruh dari letak geografis tersebut menyebabkan wilayah
Indonesia dipengaruhi oleh angina musim. Akibatnya Indonesia mengalami dua
perubahan musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
3. Menyebutkan Pembagian Wilayah
dengan Penyebaran Binatangnya
Penyebaran
keanekaragaman hayati Indonesia khususnya hewan sangat berkaitan erat dengan
letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua
wilayah, yaitu kawasan timur (benua Australia) dan kawasan barat (benua Asia).
Penyebaran
ini telat diteliti oleh Alfred Rusell Wallace seorang ahli zoologi dari inggris
dan seorang ilmuwan ahli zoologi dari
Jerman yaitu Weber. Perbedaannya, Wallace mengamati hewan di bagian barat
Indoensia, sedangkan Weber mengamati di bagian timur Indonesia. Bagian barat
diamati meliputi Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Adapun bagian timur
Indonesia terdiri dari Sulawesi, Papua dan pula di sebelah timur.
Dari
pengamatan kedua ahli zoologi itu tersebut, terdapat pembagian penyebaran hewan
di bagian barat dan timur. Hal ini ditunjukkan dengan dibuatnya garis pemisah
abstrak, yaitu garis Wallace dan garis Weber. Pembagian penyebaran hewan
tersebut menimbulkan adanya hewan peralihan. Daerah peralihan ini meliputi
sebagian Sulawesi dan Nusa Tenggara bagian Tengah.
Selain
berdasarkan penyebarannya, keanekaragaman hewan di Indonesia dapat diamati
berdasarkan jenis dan pengklasifikasian hewannya. Berikut adalah pembagian
keanekaragaman hewan berdasarkan pada persebarannya dan jenisnya.
a.
Keanekaragaman hewan di Indonesia
berdasarkan pola persebarannya
Persebaran
keanekaraganan hewan di Indonesia dibagi kedalam 3 wilayah. Pembagiannya
sebagai berikut.
1.
Hewan di Kawasan Barat Indonesia
Hewan
di kawasan barat Indonesia meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Di daerah tersebut banyak hewan endemik yang khas hidup di setiap daerahnya.
Contohnya harimau Sumatra (panthera
tigris sumatrae), macan kumbang (panther
pardus), orangutan (pongo pygmaeus), badak
jawa bercula satu (rhinoceros sandaicus),
dan bekantan (nasalis larvatus).
2.
Hewan di Kawasan Timur Indonesia
Kawasan
timur Indonesia ini meliputi Papua, kepulauan Aru, dan pulau – pulau lainnya
yang ada di daerah timur. Adapaun contoh hewan endemic yang tersebar di bagian
timur Indonesia adalah monyet hitam (macaca
nigra), kadal berjumbai (chalmydosaurus
kingii), maleo (macrocephalon maleo),
dan burung merak (pavo cristatus).
3.
Hewan di Kawasan Peralihan
Hewan
di kawasan peralihan meliputi bagian Sulawesi dan Nusa Tenggara Tengah.
Karakteristik hewan yang hidup di kawasan tersebut yaitu terdapat jenis hewan
yang terdapat di kawsasan barat dan timur. Contoh hewan yang hidup di daerah
peralihan adalah babi rusa (babyroussa
babyrussa), kuskus (phalanger sp),
dan anoa (anoa quarlesi).
Sumber :
Supriatna,
N., Ruhimat, M., Kosim. (2007). Ilmu
pengetahuan sosial untuk kelas viii. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Firmansyah,
R., Mawardi, A., Riandi, U. (2009). Mudah
dan aktif belajar biologi 1 kelas 10. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Darwin, C. (2003). The origin of spesies. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar